Loading...

Ini Alasan Mengapa Kamu Tidak akan Pernah Kaya

Ini Alasan Mengapa Kamu Tidak akan Pernah Kaya – Bila kamu orang yang hidup dengan segala kemudahan internet maka kamu termasuk orang yang beruntung.

Jika kamu bisa mengakses internet berarti kamu lebih kaya dibandingkan hampir setengah populasi dunia.

Dunia selalu tampak tak adil karena segala sesuatu yang ada di dalamnya tidak pernah terdistribusi secara merata karena satu dan berbagai macam alasan. Namun sekarang ini, gap antara orang kaya dan miskin semakin tidak masuk akal.

Bila kekayaan 8 orang terkaya di dunia dijumlahkan maka hasilnya akan sama dengan jumlah setengah kekayaan populasi dunia. Dengan kata lain, jumlah kekayaan 8 orang kaya tersebut sama dengan jumlah kekayaan 3 miliar orang!


Tentu saja 8 orang ini bisa kaya karena berbagai macam alasan, salah satunya karena mereka beruntung berasal dari keluarga yang cukup berada.

Tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang terus berjuang dan bekerja keras hingga mencapai posisi tersebut.

Namun, apa saja kesempatan-kesempatan yang kamu punya agar bisa menjadi orang kaya walaupun tidak sekaya mereka, ya setidaknya menjadi seorang miliuner? Pastinya kamu sudah tahu jawabannya kan.

Tentu saja menjadi miliuner tergantung pada dirimu sendiri. Seberapa besar komitmenmu akan mimpi tersebut dan kerja keras yang kamu lakukan.

Terlepas dari itu apakah kamu menyadari hal tersebut atau tidak, dunia di sekitarmu sudah dirancang agar kamu tetap menjadi miskin.

Alasan Mengapa Kamu Tidak akan Pernah Kaya


Di sini aku bukan ingin mengatakan adanya teori konspirasi ya karena aku juga tidak paham hal tersebut.

Aku hanya ingin mengatakan bahwa di belakang layar terdapat kelompok kecil dari orang-orang berpengaruh dengan nama belakang beken yang turun temurun.

Mereka yang mengontrol segala hal yang sedang terjadi dan setidaknya pengaruh mereka dalam dunia bisnis besar yang menjadikan hidup begini-begini aja. Namun bukan itu poinnya.

Masalah keseluruhan adalah cara masyarakat kita dibentuk. Lebih tepatnya adalah hal tersebut terkait dengan sistem pendidikan kita yang sudah terbentuk berpuluh-puluh tahun. Di sini bukan hanya mengatakan universitas namun juga dimulai dari sekolah dasar.

Sepanjang kehidupan, kita sudah menghabiskan waktu kita untuk pergi ke sekolah dan universitas. Kita dilatih untuk menjadi karyawan produktif yang terampil nantinya karena orang seperti itulah yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan dan di situlah letak masalahnya.

Tugas dari sistem pendidikan adalah untuk menghasilkan para karyawan bukan para pengusaha, orang-orang yang akan bekerja di suatu perusahaan bukan orang-orang yang akan membangun perusahaan baru.

Faktanya, karena alasan tersebutlah sekolah-sekolah dan universitas diciptakan. Di era revolusi industri, sekitar abad 18 – 19, teknologi berkembang semakin pesat dan pabrik-pabrik mulai dibangun.

Namun, kebanyakan orang tidak dapat melakukan pekerjaan pabrik karena lebih dari 80% populasi saat itu adalah petani sehingga orang-orang perlu dilatih agar dapat melakukan pekerjaan yang ditawarkan pabrik-pabrik tersebut, dan seperti itulah pendidikan modern dimulai.


Dari waktu ke waktu, sistem sudah diperbaiki, sekolah dasar menjadi sebuah kewajiban formal hingga tingkat tertentu dan begitu seterusnya.

Namun, konsep utama tetaplah sama yakni menghasilkan para pekerja yang dapat melakukan pekerjaan yang ada di perusahaan-perusahaan. Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya buruk, kamu bisa memiliki kehidupan yang baik sebagai seorang karyawan.

Kamu bahkan dapat memperoleh pendapatan yang besar untuk profesi-profesi yang bergengsi namun pendapatanmu tetap bergantung pada si pemberi kerja dan kamu tidak bisa sepenuhnya bebas secara finansial karena ketika kamu kehilangan pekerjaan itu maka kamu akan kehilangan segalanya.


Poin dari artikel ini bukan untuk mengatakan bahwa sekolah dan universitas tak ada gunanya, bukan itu, hanya saja sekolah adalah tempat untuk kita bisa belajar bagaimana membaca dan menulis pertama kali.

Namun masalahnya adalah ketika menyadari semuanya, sungguh jelas bahwa sekolah dan universitas bukan tempat untuk mengajarimu tentang kepemimpinan atau pun membangun bisnis yang akan membantumu untuk menjadi seorang pengusaha.

Sistem ini hanya membawamu ke dalam sebuah lingkaran yang akan membuatmu tetap miskin selamanya. Coba ingat kembali, ketika kamu sudah menyelesaikan sekolah dasarmu, kamu tidak dapat menghasilkan hal-hal besar kecuali kamu memperoleh gelar.

Nah untuk mendapatkan gelar tersebut, kamu perlu dana dan menghabiskan waktu 3 sampai 4 tahun belajar bagaimana bekerja untuk orang lain agar bisa membiayai kehidupan kelak atau bahkan membayar utang pinjaman sekolah atau lainnya.


Ketika kamu lulus dari universitas, kamu harus memiliki tempat tinggal dan kendaraan, tentu saja kamu tidak dapat memilikinya bila kamu tidak memiliki pendapatan.

Namun untungnya terdapat bank yang bisa meminjamkan kita dana untuk melunasi pinjaman untuk biaya sekolah sebelumnya dan kita butuh sebuah pendapatan yang tetap agar bisa memastikan pihak bank bahwa mereka akan memperoleh uangnya kembali.

Artinya kita harus memiliki pekerjaan dan itulah jebakannya. Sekarang kamu tidak dapat lagi dengan mudah meninggalkan pekerjaan itu karena kamu harus membayar segala pinjaman yang kamu punya.

Tentu saja kamu tidak dipaksa untuk melakukan itu semua, namun sekolah dasar dan cara berpikirmu sudah dibentuk untuk percaya bahwa kamu harus ke kampus dan di sana kamu akan diajarkan untuk bergantung pada sebuah pekerjaan kantoran.

Jadi tidak heran, kebanyakan orang terkaya di dunia tidak menyelesaikan sekolah formal mereka di universitas walaupun universitas bergengsi sekalipun karena mereka tahu sistem pendidikan yang terbentuk akan berujung ke arah sana.

Nah, bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan pendapat ini? Bagikan opinimu di kolom komentar ya!

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel