Cara Mencintai Seseorang Dengan Sempurna Adalah Dengan Memandang Ketidak Sempurnaannya
Kamis, 10 Januari 2019
Edit
Sebenarnya tidak ada cinta yang benar-benar sempurna di dunia ini kecuali cinta Allah kepada hamba-Nya, sebab hanya Allah lah yang mampu mencintai kita seutuhnya tanpa batas, meski tahu kadang kita seringkali berbuat yang tidak baik.
Oleh sebab itu, jika kamu bertanya bagaimana sih caranya mencintai seseorang dengan seutuhnya, atau dengan sempurna? maka jawabannya adaah dengan memandang ketidak sempurnaannya.
Karena memang kesempurnaan itu hanya milik Allah, tapi jika kamu bertanya bagaimana mencintai seseorang seutuhnya, maka tentu kamu harus mampu melunakkan hatimu untuk tulus menerima setiap kekurangan yang ada dalam dirinya.
Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini, Tapi yang Kurang Sekalipun Akan Menjadi Sempurna Bila Kamu Menerimanya Apa Adanya
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Jadi setiap kamu mengingini kesempurnaan terhadap pasanganmu, ingatlah dengan baik bahwa memang tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Dan sekurang-kurangnya diri pasanganmu maka dia akan tetap terlihat sempurna di matamu, tatkala kamu mampu menerimanya apa adanya, tanpa banyak menuntut kepada dirinya.
Tuluslah Ketika Mencintai, Karena Ketulusan Itulah yang Akan Melindungimu Dari Sifat Egois dan Suka Mengeluh
instagram.com/kkubra.bbatuhan
Cinta itu sebuah kepasrahan, cinta itu sebuah pengorbanan, cinta itu ikhlas menerima, dan cinta itu mampu mengerti, maka ketika kamu mencintai tuluslah! karena hanya ketulusan itulah yang akan melindungimu dari sifat egois dan suka mengeluh.
Lantas bila ada diantara kalian yang sukanya mengeluh kepada pasangan, mengeluh atas kekurangan pasangan, dan selalu menuntut pasangan lebih dari yang dia bisa, itu artinya kamu tidak benar-benar tulus mencintainya.
Lihatlah Kekurangan Apa yang Ada Dalam Dirinya, Lalu Tundukkan Hatimu Dengan Menyadari Bahwa Itulah Tugasmu Sebagai Penyempurnanya
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Lalu bagaimana caranya belajar ikhlas menerima setiap kekurangan yang ada dalam diri pasangan? yaitu dengan belajar menundukkan hati, belajar melunakkan hati dengan mengingat bahwa dirimu sendiri masih jauh pula dari kata sempurna.
Karena bila kamu mampu berpikir demikian, kamu mampu menelaah dirimu sendiri dengan bijaksana, tentu untuk merasa jumawa dan banyak menuntut pun akhirnya kamu tidak akan mudah.
Jangan Sampai Kamu Egois Menuntutnya Sempurna Seperti yang Kamu Inginkan, Karena Kamu Sendiripun Tidaklah Sempurna
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Kamulah yang harus menyempurnakannya, lantas besarkan hatimu untuk selalu siap menerima setiap kekurangannya.
Jangan pernah kamu egois, jangan sampai kamu menuntut sesuatu yang dia sendiri tidak mampu, karena sungguh kamu sendiripun memang tidaklah sempurna.
Saling Merendah Hatilah Satu Sama Lain, Agar Hanya Syukur yang Menyelimuti Hati Dalam Kebersamaan yang Terjalin
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Kamu harus tahu, bahwa kesempurnaan itu akan tercipta bila keduanya mampu saling melengkapi satu sama lain, saling memperbaiki, dan saling ikhlas menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia.
Sebab, bila saling rendah hati sudah menjadi kebiasaan, maka pasti rasa syukur pun akan selalu menyelimuti hati dalam kebersamaan yang terjalin.
Oleh sebab itu, jika kamu bertanya bagaimana sih caranya mencintai seseorang dengan seutuhnya, atau dengan sempurna? maka jawabannya adaah dengan memandang ketidak sempurnaannya.
Karena memang kesempurnaan itu hanya milik Allah, tapi jika kamu bertanya bagaimana mencintai seseorang seutuhnya, maka tentu kamu harus mampu melunakkan hatimu untuk tulus menerima setiap kekurangan yang ada dalam dirinya.
Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini, Tapi yang Kurang Sekalipun Akan Menjadi Sempurna Bila Kamu Menerimanya Apa Adanya
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Jadi setiap kamu mengingini kesempurnaan terhadap pasanganmu, ingatlah dengan baik bahwa memang tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Dan sekurang-kurangnya diri pasanganmu maka dia akan tetap terlihat sempurna di matamu, tatkala kamu mampu menerimanya apa adanya, tanpa banyak menuntut kepada dirinya.
Tuluslah Ketika Mencintai, Karena Ketulusan Itulah yang Akan Melindungimu Dari Sifat Egois dan Suka Mengeluh
instagram.com/kkubra.bbatuhan
Cinta itu sebuah kepasrahan, cinta itu sebuah pengorbanan, cinta itu ikhlas menerima, dan cinta itu mampu mengerti, maka ketika kamu mencintai tuluslah! karena hanya ketulusan itulah yang akan melindungimu dari sifat egois dan suka mengeluh.
Lantas bila ada diantara kalian yang sukanya mengeluh kepada pasangan, mengeluh atas kekurangan pasangan, dan selalu menuntut pasangan lebih dari yang dia bisa, itu artinya kamu tidak benar-benar tulus mencintainya.
Lihatlah Kekurangan Apa yang Ada Dalam Dirinya, Lalu Tundukkan Hatimu Dengan Menyadari Bahwa Itulah Tugasmu Sebagai Penyempurnanya
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Lalu bagaimana caranya belajar ikhlas menerima setiap kekurangan yang ada dalam diri pasangan? yaitu dengan belajar menundukkan hati, belajar melunakkan hati dengan mengingat bahwa dirimu sendiri masih jauh pula dari kata sempurna.
Karena bila kamu mampu berpikir demikian, kamu mampu menelaah dirimu sendiri dengan bijaksana, tentu untuk merasa jumawa dan banyak menuntut pun akhirnya kamu tidak akan mudah.
Jangan Sampai Kamu Egois Menuntutnya Sempurna Seperti yang Kamu Inginkan, Karena Kamu Sendiripun Tidaklah Sempurna
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Kamulah yang harus menyempurnakannya, lantas besarkan hatimu untuk selalu siap menerima setiap kekurangannya.
Jangan pernah kamu egois, jangan sampai kamu menuntut sesuatu yang dia sendiri tidak mampu, karena sungguh kamu sendiripun memang tidaklah sempurna.
Saling Merendah Hatilah Satu Sama Lain, Agar Hanya Syukur yang Menyelimuti Hati Dalam Kebersamaan yang Terjalin
nstagram.com/kkubra.bbatuhan
Kamu harus tahu, bahwa kesempurnaan itu akan tercipta bila keduanya mampu saling melengkapi satu sama lain, saling memperbaiki, dan saling ikhlas menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia.
Sebab, bila saling rendah hati sudah menjadi kebiasaan, maka pasti rasa syukur pun akan selalu menyelimuti hati dalam kebersamaan yang terjalin.
Sumber; Humairoh.com